China Siap Uji Coba Kapal Induk Produksi Dalam Negeri Pertamanya
BEIJING – China bersiap untuk menguji coba kapal induk buatan dalam negeri yang hingga kini belum diberi nama tersebut. Spekulasi beredar setelah sejumlah gambar tersebar di internet yang menunjukkan kapal induk tersebut sudah meninggalkan pelabuhan di Dalian.
Kapal induk tersebut sebenarnya sudah diluncurkan pada April 2017. Akan tetapi, uji coba urung dilaksanakan karena armada tersebut harus menjalani beberapa peningkatan, seperti persenjataan dan sistem lainnya, sehingga belum pernah diuji coba berlayar di lautan.
Melansir dari Reuters, Senin (23/4/2018), sejumlah portal berita di China merilis gambar kapal induk tersebut sedang ditarik oleh kapal penarik. Meski demikian, belum diketahui ke mana tujuan penarikan kapal induk tersebut.
Sebagai informasi, 23 April adalah hari kelahiran Angkatan Laut China yang pada 2018 ini genap berusia 69 tahun. Sejumlah media meyakini kapal induk buatan dalam negeri itu akan segera menjalani uji coba pelayaran. Akan tetapi, Kementerian Pertahanan China menolak untuk berkomentar.
BACA JUGA: Hebat! China Berhasil Bangun Kapal Induk Sendiri
Media-media milik pemerintah China sebelumnya melaporkan kapal induk kedua China itu tidak akan beroperasi penuh hingga setidaknya 2020. Mengutip seorang pengamat militer, kapal induk buatan dalam negeri tersebut masih harus dipugar serta diberikan persenjataan yang lebih lengkap.
Rancangan kapal induk kedua tersebut tidak begitu banyak diketahui. Namun, pemerintah pusat di Beijing sempat mengungkapkan bahwa kapal induk tersebut mengambil contoh rancangan dari kapal induk Liaoning. Kapal induk pertama China itu dibeli bekas dari Ukraina pada 1998.
Liaoning selama ini ikut ambil bagian dalam sejumlah latihan militer China, termasuk di Laut China Selatan dan Samudera Pasifik bagian barat. Akan tetapi, dengan kehadiran kapal induk tersebut, Liaoning akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan latihan militer.
Kapal induk buatan dalam negeri China itu diklaim mampu mengangkut 24 unit jet tempur J-15 dan 12 unit helikopter. Media Inggris, BBC, meyakini kapal tersebut akan beroperasi dengan kekuatan konvensional alih-alih teknologi nuklir.
(Wikanto Arungbudoyo)
