Falsafah orang Jawa Barat menurut Dedi Mulyadi, dapat menjadi rujukan generasi millenial hari ini dalam melakukan pembangunan. Dalam falsafah tersebut terkandung ‘Trilogi" Pembangunan Orang Jawa Barat.
Yakni, gunung kudu diawian (gunung harus penuh dengan pohon), lengkob kudu dibalongan (daerah lembah harus penuh kolam resapan). Kemudian terakhir, lebak kudu sawahan (daerah landai harus penuh dengan padi).
“Ini modern dalam terminologi laku hidup orang Jawa Barat, modern berdasarkan kultur kita sendiri. Kalau falsafah ini kita tinggalkan, jangan salahkan kalau air mampir di rumah kita (banjir),” tegasnya.
Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi gencar melakukan langkah perlindungan terhadap lingkungan. Diantaranya, dengan cara membeli mata air yang tersebar di desa-desa dengan menggunakan dana milik pemerintah.
Hal ini menurut dia merupakan langkah proteksi terhadap sumber daya alam. Sehingga, salah satu sumber hajat hidup orang banyak tersebut tidak dialihfungsikan oleh pihak lain. Setelah dibeli, mata air tersebut digunakan oleh masyarakat Purwakarta sendiri.