“Kondisi fisik ruang kelasnya memang rusak. Karena program kita belum menyentuh ke situ tahun ini, maka tahun 2019 baru kita programkan untuk merehab ruang kelasnya,” tegasnya.

Selain merehab ruang kelas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga bakal menambah ruang baru untuk mengatasi kekurangan lokal di SD tersebut. “Kita sudah cek, di SD Negeri 15 Segumon ruang kelasnya kurang. Rombelnya 10, sementara ruang kelasnya 8. Jadi masih kekurangan dua lokal, nah ini juga (tahun) kedepan baru bisa kita programkan,” janjinya.
Ditanya tentang keselamatan dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut, Sudarsono menyampaikan, secara teknis bakal meminta bantuan konsultan untuk memeriksanya.
“Nanti kita minta konsultan yang cek bangunannya, apakah memang tidak kuat atau bagaimana. Tapi nanti, sepanjang konsultan menyimpulkan masih kuat, kita anggarkan di 2019. Tetapi kalau terjadi suatu hal, umpamanya ada kejadian alam sampai roboh akan kita sikapi segera,” pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)