Penjagaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok (Antara)
"Kedua, jangan pernah lagi mengumpulkan tahanan teroris dalam jumlah besar dalam satu tempat, apalagi jumlah sipirnya terbatas seperti di Rutan Brimob," tambahnya.
Kemudian, Polri perlu mengevaluasi semua tempat penyimpanan senjata apinya agar tidak mudah dikuasai pihak lain. Sebab dari pantauan IPW, banyak tempat penyimpanan senjata api Polri sangat tidak representatif.
"Di Polsek Polsek misalnya, senjata api Laras panjang, rata-rata tiga unit hanya diletakan di bawah meja dan hanya ditutupi triplek atau tutup seadanya. Terutama jika tengah malam, umumnya petugas piket tidur dan senjatanya terbiarkan meski terikat rantai," bebernya.
Neta juga berpandangan, mentalitas sipir terlalu mudah disuap perlu diubah. Sebab, dengan uang suap hampir semua tahanan di negeri ini, termasuk tahanan teroris bisa memasukkan alat komunikasi.