Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

"Saya Tak Menyangka Punya Tetangga Pelaku Bom Gereja"

Antara , Jurnalis-Senin, 14 Mei 2018 |06:55 WIB
Api berkobar usai bom meledak di area Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (Antara)
A
A
A

Risma mengungkapkan kesedihan mendalam atas pengebom yang terjadi di Kota Pahlawan. Hal ini dikarenakan Risma mengatakan pihaknya sudah memberikan semua yang terbaik kepada warga Surabaya.

Bahkan Risma tidak ingin orang Surabaya kelaparan, kebanjiran dan mengalami macet. Tapi kemudian semua itu dirusak oleh orang yang mengaku paling benar. "Saya sudah melakukan segitu banyak tapi saya tidak merasa paling banar," katanya.

Pendukung ISIS Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam kesempatan terpisah mengatakan pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya terkait dengan kelompok pendukung utama teroris ISIS. Kelompok ini tidak lepas dari kelompok bernama JAD-JAT, Jamaah Ansharut Daulah-Jamaah Ansharut Tauhid yang merupakan pendukung utama ISIS.

Di Indonesia, kata Tito, JAD ini didirikan oleh Aman Abdurahman yang sekarang ditahan di Mako Brimob. Pelaku pengeboman yang merupakan satu keluarga ini terkait dengan sel JAD yang ada di Surabaya, bahkan Dita tercatat adalah ketua dari kelompok tersebut.

 

(foto Antara)

"Kemudian aksi ini kita duga motifnya, pertama adalah di tingkat internasional ISIS ini ditekan oleh kekuatan-kekuatan, baik dari Barat, Amerika dan lain-lain," katanya.

Jadi dalam keadaan terpojok, memerintahkan semua jaringannya di luar, termasuk yang sudah kembali ke Indonesia untuk melakukan serangan. "Termasuk di London, juga ada peristiwa, terorisme dengan menggunakan pisau di sana," katanya.

Tito menambahkan di Indonesia, ada dua macam kelompok terkait ISIS yang menjadi ancaman, yakni JAT dan JAD yang sel-selnya ada di beberapa tempat, serta mereka yang kembali berangkat ke Suriah dan kembali ke Indonesia atau tertangkap di otoritas di Turki atau Yordania dan kembali ke indoensia.

Menurut dia, jumlah yang sudah berangkat ke Suriah tercatat lebih dari 1.100 orang dengan 500 di antaranya masih di Suriah, 103 meninggal dunia di Suriah, dan sisanya dideportasi kembali ke Indonesia. "Itu jadi tantangan kita karena 'mindset' mereka ideologinya ISIS," katanya. (Sal)

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement