Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

"Saya Tak Menyangka Punya Tetangga Pelaku Bom Gereja"

Antara , Jurnalis-Senin, 14 Mei 2018 |06:55 WIB
Api berkobar usai bom meledak di area Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (Antara)
A
A
A

Dita diduga mengajak semua keluarganya melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Dita sendiri diduga meledakkan diri di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno Surabaya menggunakan mobil miliknya.

Sedangkan Puji Kuswanti, istrinya dan dua anak perempuannya diduga meledakkan diri di Gereja GKI Jalan Diponegoro. Sementara dua anak Dita yang lain yang masih belum teridentifikasi diduga meledakkan diri menggunakanan motor di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya.

Aparat kepolisian menemukan tiga bom berdaya ledak tinggi (high explosive) saat melakukan penggeledahan di rumah terduga pengebom gereja di Surabaya, di Perumahan Wonorejo Asri Blok K/22A, Rungkut, Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan tiga bom tersebut langsung diledakkan tim penjinak bom di rumah pelaku pengeboman. Dari tim olah TKP, bom tersebut sebelum diledakan sempat dirakit di rumah tersebut. "Selain menemukan bom, kami juga menemukan sejumlah barang lain. Semuanya sedang diteliti," ujarnya.

 

Polisi usai menggeledah rumah pelaku teror bom gereja di Surabaya (Antara)

Menurut dia, rumah itu berantakan dan di bagian belakang terdapat ada anak panah dan busurnya yang menancap di papan target. Selain itu, ada juga beberapa dokumen, buku dan beberapa tulisan yang terlihat berserakan.

Hasil temuan pihak kepolisian lainnya dari penggeledaan di rumah Dita yakni sejumlah foto keluarga Dita, styrofoam yang diduga untuk mempercepat pembakaran saat bom diledakkan serta beberapa dokumen.

"Ada beberapa buku, ada beberapa tulisan, ada beberapa pesan sedang kita kumpulkan," katanya.

Surabaya Berduka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mengira jika ada kejadian peledakan bom di tiga gereja di Surabaya yang menyebabkan 13 korban meninggal dunia dan puluhan warga lainnya luka luka.

Hal ini disampaikan Risma saat ikut bersama Kapolrestabes Surabaya mengunjungi lokasi rumah pelaku pengeboman di Wonorejo Asri.

Tri Rismaharini (Antara)

Selama ini, Risma selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk warga Surabaya. Bahkan usaha yang dilakukan bersama jajaran hingga tingkat kelurahan.

Risma mengaku selama ini melayani masyarakat Surabaya dengan baik. Bahkan sejumlah pengaduan warga baik berupa jalan rusak, banjir, persoalan sekolah selalu dicarikan solusi. "Tapi kalau ada kejadian seperti ini membuat saya sedih dan menyakitkan," katanya.

Menurut Risma, aksi pengeboman yang dilakukan satu keluarga tersebut menyalahi ajaran Islam. Dalam kitab suci Al Quran, lanjut dia, jangankan membunuh orang, membunuh binatang, pohon itu saja tidak boleh. "Kok sekarang kita tega. Apa yang ciptakan agama kita, Tuhan yang ciptakan semua," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement