Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Meneladani Toleransi Beragama Desa "Pancasila" Balun

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 21 Mei 2018 |17:23 WIB
Meneladani Toleransi Beragama Desa
Gerbang masuk Desa Balun. Foto: Okezone/Avirista
A
A
A

Bahkan kalau salah satu pemakaman ada yang banjir, bisa dipindahkan di kompleks makam yang beda agama dengan sang jenazah.

"Pernah suatu ketika makam Hindu kami banjir. Lalu dititpkan ke makam Kristen, tapi harus mengikuti pemakaman kristen. Ya yang kristen tidak mempermasalahkan. Lha kok sampai sekarang malah belum dipindah," Adi Wiyono.

Dirinya menambahkan saat ada syukuran yang mengharuskan pemilik hajat memotong hewan seperti ayam atau kambing. Bila yang bersangkutan bukan dari umat Islam, maka meminta tolong untuk menyembelih secara Islami supaya dapat dimakan tetangga mereka yang memeluk Islam.

Dalam pernikahan pun terdapat sebuah proses unik, di mana setiap orangtua menyerahkan kepada sang anak bila mendapat pasangan hidup yang tak satu keyakinan.

"Misalkan anak saya ini dapat suami Islam, ya terserah milih yang laki-laki ikut anak saya (Hindu) atau anak saya yang ikut dia sebagai Islam. Karena pernikahan beda agama sekarang susah," Adi Wiyono.

Ia juga menambahkan bila dalam memutuskan hal tersebut, tak ada tekanan dari siapapun. Jadi meskipun hindu pindah ke Islam, Islam pindah ke Hindu, Kristen ke Islam, dan sebagainya itu diserahkan kembali kepada sang anak yang akan menikah.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement