Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Larang Masuk Turis Indonesia: Lima Hal yang Perlu Anda Ketahui

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 01 Juni 2018 |08:49 WIB
Israel Larang Masuk Turis Indonesia: Lima Hal yang Perlu Anda Ketahui
Foto: Reuters.
A
A
A

Apa kata pemerintah Indonesia?

Pemerintah Indonesia menegaskan "sudah mengetahui" keputusan Israel itu, meski belum mau berkomentar banyak.

"Kita juga harus memaklumi bahwa setiap negara memiliki kebijakan terkait pemberian fasilitas visa; memberikan atau tidak memberikan. Itu saja. Tidak lebih dari itu," tulis Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M Fachir, lewat pesan singkatnya, Kamis, (31/05/2018).

BACA JUGA: Wamenlu RI Angkat Bicara Soal Larangan WNI Masuki Israel

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menyayangkan langkah yang diambil Israel.

"Karena Yerusalem kota suci beberapa agama... Larangan itu mestinya tidak terkena pada kota-kota suci yang menjadi milik warga dunia. Karena setiap penduduk dunia mestinya punya hak yang sama untuk mengunjungi tempat-tempat suci.

"Sementara banyak umat beragama dari Indonesia yang juga ingin ke Baitul Maqdis," tegas Lukman.

Dampak bagi tur ziarah Nasrani, Palestina dan Muslim

Setiap tahunnya ada puluhan ribu warga Indonesia yang berkunjung untuk berwisata ziarah agama, baik Kristen, Katolik, maupun Islam, ke Israel.

Cecilia Ariesta Patty, lewat Agindo Tours-nya bahkan bisa menyelenggarakan delapan sampai 12 tur ke Israel setiap tahunnya. Dalam sekali tur, dia bisa membawa lima sampai ratusan orang.

"Kita sedih ya, karena dampaknya untuk bisnis langsung terasa buat kita. Baik Nasrani maupun yang Muslim banyak yang ingin ke sana," ceritanya.

Setelah keputusan Israel yang melarang kunjungan turis Indonesia beredar luas, Cecilia pun kelimpungan menjawab pertanyaan para peserta turnya yang telah mendaftar.

"Kita ada yang berangkat ke Israel, untuk tur Nasrani, 21 Juni nanti. Sudah dapat visa. Mereka bingung, banyak pertanyaan. Kemarin kerjaan saya hanya menjawab WhatsApp. Ini kita masih komunikasi terus dengan pihak (agen) yang di Israel. Kita berharap, larangan ini cuma sementara."

Paket tur ziarah ke Israel yang diadakannya, terdiri dari tur untuk umat Nasrani dan tur untuk umat Islam.

Biayanya mencapai USD2.000 sampai USD3.000 (Rp28 juta sampai Rp42 juta) untuk perjalanan selama sekitar 10 hari.

Tur ziarah umat Kristen dan Katolik berfokus di Kota Yerusalem dan Tiberias, kemudian dilanjutkan ke Jericho di Palestina. Sementara tur ziarah umat Islam berfokus pada kunjungan ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, lalu ke makam Nabi Ibrahim di Kota Hebron, Palestina dan ke Kota Jericho yang juga berada di Palestina.

"Ini sebenarnya kerugiannya dari segi wisata, tidak hanya bagi Israel. Palestina juga. Karena ke sana, kita tidak hanya mengunjungi Israel, tetapi juga Palestina. Ke Palestina tetap pakai visa Israel karena masuknya dari perbatasan Israel."

Cecilia berharap agar pemerintah Indonesia memperlunak kebijakan berkunjung bagi warga Israel, dengan harapan Israel juga kembali mengizinkan warga Indonesia masuk ke negara di Timur Tengah itu.

"Indonesia kan negara (dengan umat) Muslim terbesar di dunia. Umat Muslim banyak rindu berziarah ke Yerusalem, ke Masjid Al Aqsa, itu kan timbal balik.

"Apalagi Indonesia ingin jadi penengah konflik Palestina Israel. Kalau saling larang begini kan komunikasi terputus. Bagaimana kita mau jadi penengah? Ini akan merugikan Palestina (juga). Karena turis Muslim Indonesia yang ke sana ingin mengunjungi Palestina," tegas Cecilia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement