JAKARTA – Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020 oleh Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, Jumat (8/6/2018).
"Ini merupakan kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia dan hasil kerja keras seluruh komponen bangsa, khususnya para diplomat Indonesia," dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti tertulis dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri.
DK PBB adalah badan utama PBB yang memiliki peran dan tugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Untuk masuk menjadi anggota DK PBB Indonesia sudah melakukan kampanye sejak 2016, yang dinyatakan Kementerian Luar Negeri "sejalan dengan prioritas politik luar negeri Indonesia untuk meningkatkan peran Indonesia di tingkat kawasan dan global di bawah Pemerintahan Jokowi."
Apa pentingnya Indonesia masuk ke DK PBB?
Menurut Wirya Adiwena, Kepala divisi Hubungan Internasional The Habibie Center, dengan menjadi anggota tidak tetap DK PBB, menunjukkan bahwa diplomasi Indonesia sejauh ini berhasil.
"Di DK PBB ada negara-negara, 144 negara, yang percaya bahwa kita bisa (membangun jembatan perdamaian dan memajukan perdamaian dunia melalui cara-cara yang diplomatis)", terang Wirya kepada wartawan BBC News Indonesia.
Pendapat serupa diutarakan Pengamat Hubungan Internaisonal dari Universitas Bina Nusantara, Tirta Mursitama. Menurutnya, terpilihnya Indonesia dapat dilihat sebagai bentuk kepercayaan negara anggota PBB terhadap Indonesia sebagai wakil Asia Pasifik.
"Hal ini berdampak kepada meningkatnya kepercayaan diri dan kebanggaan Indonesia di dunia internasional," kata Tirta.
Wirya Adiwena juga menambahkan bahwa dengan berada di forum startegis itu Indonesia bisa melakukan diplomasi dengan lebih praktis, lebih efektif.
"Karena kita ikut memutuskan."
Isu-isu apa yang akan diusung Indonesia?
Indonesia akan mengusung isu terorisme, radikalisme dan eksterimisme dalam pertemuan-pertemuan DK PBB mendatang.
(Baca Juga : Indonesia Terpilih Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB)
"Isu terorisme yang menjadi perhatian penting, tidak hanya untuk dunia tapi juga negara kita sendiri," ucap Wirya.
Selain itu, Indonesia juga akan memanfaatkan keanggotaannya untuk mendorong isu pembangunan.
(Baca Juga : Jadi Anggota DK PBB, Indonesia Bisa Lebih Optimal Bantu Wujudkan Perdamaian Dunia)
"Global partnership yang kuat dalam menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas akan berkontribusi pencapaian agenda pembangunan PBB 2030," kata Menlu Retno.