Ketiga, faktor 'invisible hand'. Pasalnya dalam kasus beberapa daerah yang pilkada, intervensi dari pihak yang punya akses mengubah suara (oknum penyelenggara atau oknum penguasa) bisa mengubah suara riil yang diperoleh masing-masing pasangan calon.
Menurut Adjie, pasangan Sutarmidji-Norsan bisa dikalahkan bila golput masing-masing pendukung pasangan calon proporsional tidak timpang. Sebab itu, sulit bagi pasangan Sutarmidji-Norsan dikalahkan.
"Jika suara masing-masing pasangan calon bebas dari intervensi 'invisible hand' dari oknum yang tidak bertanggung jawab, maka posisi Sutarmidji-Norsan sulit disalip. Jika tak ada tsunami politik karena isu yang sangat melemahkan, maka Sutarmidji-Norsan paling berpeluang menang di Pilkada Kalbar 2018," pungkasnya.
Survei ini dilakukan dengan responden sebanyak 600 dipilih berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di semua kabupaten/kota di Kalimantan Barat dari tanggal 8-14 Juni 2018. Survei ini dibiayai sendiri sebagai bagian layanan publik LSI Denny JA. Margin of error (MoE) survei ini adalah plus minus 4 persen.
(Awaludin)