Sementara dari sisi sosial, menurut Sodik, pelatihan seperti ini akan mengganggu citra dan keluhuran lembaga rumah tangga. Bahkan, keluhuran hukum poligami dalam Islam sendiri bisa terganggu akibat kelas atau kursus seperti ini.
"Dengan diklat (pendidikan dan pelatihan) seperti tadi maka akan mengganggu citra dan keluhuran lembaga rumah tangga serta citra dan keluhuran hukum poligami sendiri," tuturnya.
Ketua DPP Partai Gerindra ini menyarankan persoalan poligami jangan dijadikan sebuah kelas atau bimbingan kilat untuk mendapatkan istri lebih dari satu. Namun, kelas ini harus mengajarkan masyarakat bagaimana ajaran serta hukum dalam berpoligami ini benar-benar dipahami masyarakat.
"Janganlah dalam bentuk dan kelas poligami tapi pendalaman ajaran dan nilai Islam khususnya ajaran dan nilai-nilai pernikahan, tentang berumahtangga, tentang hak dan kewajiban suami istri," simpulnya.
(Qur'anul Hidayat)