Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Empat Maskapai AS Hapus Nama Taiwan dari Daftar Tujuan Penerbangannya

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 25 Juli 2018 |13:17 WIB
Empat Maskapai AS Hapus Nama Taiwan dari Daftar Tujuan Penerbangannya
Foto: Reuters.
A
A
A

WASHINGTON – Empat maskapai penerbangan besar Amerika Serikat (AS) melakukan perubahan di saat-saat terakhir terkait cara mereka menyebut Taiwan di laman resmi mereka. Perubahan itu dilakukan untuk mengikuti klaim mandat China atas kedaulatan wilayah pulau itu.

American Airlines Group Inc. menjadi operator penerbangan AS terakhir yang memilih untuk mematuhi arahan Beijing, yang mendesak operator penerbangan di seluruh dunia untuk tidak merujuk ke Taiwan sebagai entitas hukum yang terpisah.

BACA JUGA: China Peringatkan Taiwan agar Tidak Pisahkan Diri

Reuters melaporkan, menjelang batas waktu 25 Juli, laman resmi maskapai itu mencabut referensinya soal kemerdekaan Taiwan dengan hanya mencantumkan kode bandara Taipei dan kota di portal daring-nya. Senada dengan American Airlines, Hawaiian Airlines juga mengubah referensi laman resminya terkait Taiwan dengan menawarkan kepada pelanggannya penerbangan ke "Taipei, Taipei" bukan ke "Taipei, Taiwan".

Dua maskapai besar AS lainnya, United Airlines dan Delta Air Lines masih mencantumkan referensi untuk Taiwan sampai Selasa malam, tetapi dilaporkan akan segera melakukan perubahan mengikuti arahan dari China.

Menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pada Rabu, kementerian luar negeri China menyatakan harapannya bahwa keempat maskapai AS tersebut akan mematuhi Administrasi Penerbangan Sipil dari mandat China, yang diumumkan pada April untuk lebih dari 40 perusahaan yang terbang ke Taiwan.

Di bawah kebijakan "Satu China", Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi China, yang akhirnya akan sepenuhnya bersatu kembali dengan China daratan. Taiwan memandang dirinya sebagai sebuah entitas yang berdaulat, Republik China, yang menggantikan bangsa dengan nama yang sama yang telah terpecah oleh perang sipil pada 1940-an.

"Kami berharap pemerintah AS akan mendesak bisnis yang relevan untuk mematuhi prinsip Satu China dan melakukan koreksi di situs jejaring mereka sesegera mungkin," demikian disampaikan Juru Bicara pemerintah, Geng Shuang sebagaimana dilansir RT, Rabu (25/7/2018).

“Mengikuti prinsip Satu China adalah fondasi politik dari perkembangan hubungan China-AS yang stabil, dan pihak AS sangat menyadari hal ini. Prinsip Satu China tidak bisa ditawar. ”

BACA JUGA: Tentang Rute Baru Tiongkok, Taiwan Blokir Penerbangan Asal China

Sementara operator AS tertinggal dalam adaptasi tuntutan China tersebut, sejumlah maskapai non-AS, termasuk Air Canada, Lufthansa, British Airways, dan Air France-KLM telah membuat perubahan ke situs jejaring mereka. Selain merujuk Taiwan sebagai wilayah China, Beijing juga meminta operator untuk mengubah peta rute mereka untuk menampilkan pulau dengan warna yang sama dengan daratan Cina. Otoritas China juga meminta perubahan yang sesuai untuk diterapkan ke wilayah Hong Kong dan Makau.

Gedung Putih sebelumnya menyebut tuntutan China tersebut sebagai sebuah “omong kosong Orwellian” dan bagian dari tren Partai Komunis China untuk memaksakan pandangan politiknya pada perusahaan dan warga Amerika. Pada Selasa, China kembali menegaskan bahwa tuntutan mereka tidak dapat dinegosiasikan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement