Kepada seorang perawat yang menemaninya terbang ke Jayapura saat dirinya dievakuasi ia bercerita panjang lebar tentang kejadian memilukan itu. Bagaimana tidak, saat kejadian Jumaidi dengan ayahnya yakni Jamaludin.
"Begitu terdengar alarm sebagai tanda jatuhnya pesawat ia (Jumaidi) dipeluk ayahnya dan bersama-sama melompat keluar," kata Andreas Tukan di RS. Bhayangkara, Jayapura, Minggu (12/8/2018).

Yang membuat miris, ayah Jumaidi harus meregang nyawa dalam insiden tersebut. Meski Jumaidi sempat tak sadarkan diri saat melompat keluar pesawat.
"Setelah siuman, Jumaidi yang dalam kondisi patah lengan kanan dan cedera ringan lainnya sempat berjalan memasuki bangkai pesawat untuk mencari air minum, karena haus," kata Andreas menceritakan apa yang diceritakan Jumaidi kepadanya saat dirawat di Oksibil. Setelah itu, Jumaidi masuk kedalam puing pesawat yang masih utuh bagian badan dan ekornya untuk istirahat.