Proses Identifikasi Korban Lion Air JT 610 Paling Cepat 8 Hari
JAKARTA - Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi menjelaskan proses identifikasi korban jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan laut Karawang, Jawa Barat, paling cepat akan memakan waktu empat sampai delapan hari kerja.
Arthur mengatakan, proses itu akan bersifat dinamis. Mengingat, salah satu kendala teknis yang dialami tim DVI Polri adalah, banyaknya jasad korban yang tidak utuh.
"Sekali lagi kira perlu waktu. Karena masyarakat pasti bertanya kenapa lama? Dengan body part yang kami temukan, paling cepat kami akan daoar mengidentifikasi yang sudah ada itu adalah sekitar 4-8 hari ke depan," kata Arthur di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).
(Baca juga: Duka Keluarga Pegawai Kemenkeu Korban Lion Air: Saya Ingin Bawa Bapak Pulang)
Dalam proses identifikasi, Arthur memaparkan, setiap harinya tim DVI Polri akan melakukan rekonsiliasi atau mencocokan data di kamar jenazah. Pemeriksaan itu akan mencocokan data antemortem yang diserahkan oleh pihak keluarga.
(Baca juga: Kenangan Istri Dokter Spesialis yang Jadi Korban Lion Air JT 610)
"Kalau ada yang match segera kami rilis dia teridentifikasi dan segera kemudian kami serahkan kepada keluarga disertai dengan sertifikat keterangan kematian yang diperlukan. Tapi kalau belum kami harus menunggu hasil pemeriksaan DNA," ucap Arthur.
Sampai saat ini, Tim DVI Polri telah menerima laporan data Antemortem dari 185 keluarga korban jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 di perairan laut Karawang, Jawa Barat. Sejauh ini, sudah 72 pihak keluarga yang melakukan tes DNA.
"Sampai saat ini yang kami terima data Antemortem itu sudah 185 dan yang kemudian yang kami ambil DNA-nya sekitar 72 dan masih berlangsung hingga saat ini," tutup Arthur.
(Awaludin)
