Sementara itu, Peneliti Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai kubu Prabowo banyak menggunakan bahasa hiperbola dan bombastis dalam menyikapi isu terkini.
"Tidak bicara kualitatif tetapi bahasa hiperbola dan lebay. Kubu Prabowo kurang berhati-hati menggunakan data," sebutnya.
Kendati demikian, pengamat politik ini mengingatkan jika kompetitor Jokowi ini membangun narasi hiperbola justru bisa menjadi boomerang bagi Prabowo Sandi.
"Tidak semua narasi yang dibangun dengan bahasa hiperbola selalu efektif untuk mempengaruhi masyarakat bahkan bisa menjadi boomerang. Karena masyarakat sekarang sudah lebih cerdas," tambah Karyono.
"Perang program boleh, asalkan menggunakan data tapi harus valid dan dipertanggung jawabkan," pungkas Karyono.
(Khafid Mardiyansyah)