JAKARTA - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengungkapkan kesulitan pihaknya dalam menemukan black box atau kotak hitam bagian Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Syaugi menuturkan, tim SAR gabungan sulit mencari keberadaan CVR karena kontur dasar laut dipenuhi dengan lumpur. Bahkan, lanjut dia, tinggi lumpur tersebut lebih dari satu meter. Dengan kondisi itulah pihaknya kesulitan mengevakuasi black box jenis tersebut.
"Lumpur yang ada di situ kalau ditusuk pakai besi satu meter pun belum sampai ke dalam. Jadi lumpurnya lebih dari satu meter," ucap Syaugi saat jumpa pers di JICT 2, Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).
Ia mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim penyelam gabungan untuk mencari CVR tersebut setelah beberapa waktu lalu sinyal 'ping' yang dipancarkan black box tersebut terdeteksi tim SAR.
"Ping yang sudah kita dengar kemarin sudah kita telusuri dengan penyelam gabungan yang andal. Sudah kita tuju lokasi itu seperti informasi kemarin ada di barat laut dari pusat besarnya bagian pesawat jarak 50 meter tapi belum ditemukan secara fisik," kata Syaugi.
(Rachmat Fahzry)