Koordinator Sang Gerilya Institute, Indra J Piliang mengatakan, kekuatan media sosial yang umumnya dilakukan kaum milenial cukup memengaruhi pilihan politik.
Indra mencontohkan pasangan Sudrajat–Ahmad Syaikhu di pilkada Jawa Barat dan Sudirman Said–Ida Fauziyah di Pilkada Jawa Tengah. Dua pasangan itu meski kalah, kenaikan suaranya equivalen dengan kehebatan kampanye digital di media sosial.
Situs-situs perekam pertarungan sosial media di masing-masing provinsi mencatat kehandalan akun-akun sosial yang mendukung kedua pasangan ini bisa menyaingi atau bahkan mengungguli pasangan-pasangan lain.
“Teori betapa pengaruh media sosial dalam pilkada kurang dari 5% yang didapatkan oleh lembaga-lembaga survei, seyogianya ditinjau kembali,” kata Indra.
Karena itu, Indra berkeyakinan kaum milenial yang mayoritas sebagai pemilih pemula akan menjadi penentu siapa pun pemenang kontestasi pemilu 2019 mendatang.
(Rachmat Fahzry)