PEKANBARU - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mulai mempersiapkan personel pemadam kebakaran Manggala Agni untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang pada tahun 2019 diprediksi potensinya akan meningkat karena pengaruh El Nino.
"Siklus lima tahunan kemarau seharusnya terjadi pada 2020, tapi setahun lebih cepat karena ada El Nino juga pada 2019," kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Israr Albar, dalam pernyataan persnya di Pekanbaru, Senin (12/11/2018).
BPPIK adalah unit kerja di bawah KLHK yang menaungi daerah operasional (Daops) di lima provinsi di Sumatera, yakni Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jambi dan Sumatera Selatan.
Israr menjelaskan pihaknya sudah mempelajari analisa dari empat institusi, yakni Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Biro Meteorolgi Australia, Jamstec dari Jepang, dan juga lembaga meteorologi Amerika Serikat. Hasilnya memprakirkan bahwa pada awal 2019 sudah akan terjadi kemarau yang bisa memicu Karhutla.
"Empat institusi ini menyatakan akan ada peningkatan kemarau panjang, El Nino, pada bulan Februari (dan) Maret. Kita harus antisipasi keadaan karena mungkin akan lebih parah dari 2018," katanya.