Yuyun menambahkan, istri korban yang merupakan teman satu majelisnya, yakni Bayu Yuniarti Hendriani sangat syok ketika mengetahui kabar tewasnya Dufi.
"Kita manggil istrinya itu Mama Tamam, nama anak yang paling kecil itu Tamam. Dia saat tahu suaminya meninggal dalam keadaan begitu, nangis sambil ngomong 'kenapa-kenapa' gitu. Terus abis itu nggak bisa diajak ngomong, masih diam aja semenjak tau kabar itu," kata Yuyun.
(Baca juga: PP Muhammadiyah Harap Pembunuh Dufi Cepat Tertangkap)
Diketahui sebelumnya, Kapolsek Klapanunggal AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan mayat di dalam drum tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung yang tengah melintas di kawasan industri Kambang Kuning sekira pukul 06.30 WIB. Saat ini, keluarga korban masih berada di Jakarta, usai pagi tadi pemakaman korban dilangsungkan di TPU Semper Jakarta Utara.
(Awaludin)