Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal 5 Tradisi Perayan Maulid Nabi di Sejumlah Daerah

Mengenal 5 Tradisi Perayan Maulid Nabi di Sejumlah Daerah
Tradisi Bungo Lado (foto: Instagram/@desi.at1)
A
A
A

3. Maudu Lompoa

Perayaan Kelahiran Nabi Muhammad SAW oleh Warga Takalar di Cikoang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan disebut Maudu’ Lompoa. Maudu Lompoa Cikoang merupakan perayaan keagamaan masyarakat Cikoang yang sarat dengan nilai budaya yang terus dilestarikan secara turun-temurun.

 

Dalam tradisi ini, masyarakat sekitar khususnya pemuda bergotong royong mengarak replika kapal atau julung-julung yang berisikan hidangan khas berupa nasi pamatra (setengah matang) beserta lauk pauk seperti ayam kampung dan telur warna – warni serta hiasan khas Sulawesi. Julung-julung akan diarak menuju pinggir Sungai Cikoang pada puncak perayaan Maudu Lompoa.

4. Muludhen

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Madura dikenal dengan nama ‘Muludhen’. Dalam tradisi ini riwayat nabi atan 'barzanji' kerap dibacakan dan diselingi oleh ceramah keagamaan tentang akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kehidupan umat manusia di penjuru dunia.

 

Biasanya dalam tradisi ini, masyarakat sekitar khususnya perempuan mendatangi masjid atau musala dengan membawa talam yang terdapat tumpeng di atasanya dengan beragam buah yang ditusuk dengan lidi dan dilekatkan pada tumpeng.

5. Tradsi Memasak Lemang

Tradisi perayaan Maulid Nabi yang dilakukan oleh masyarakat Aceh ialah memasak lemang. Tradisi ini dilakukan secara turun temurun. Lemang merupakan hidangan khas yang terbuat dari ketan yang dicampur dengan santan dan garam kemudian dilapisi daun pisang dan dimatangkan dengan cara dibakar.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement