JAKARTA - Menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Polri mengaku melakukan pemetaan dan pengawasan terhadap kelompok radikalisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Meskipun sudah dibubarkan, aparat masih mengantisipasi adanya pergerakan dari sel-sel jaringan tersebut.
"Mengantisipasi, deteksi aksi pelaku teror kemudian aksi teror itu aksinya sudah bisa kami mitigasi, kami minimalisir oleh tim Densus 88. Tim Densus sudah maping dan profil kelompok tersebut," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Dedi menekankan, Densus 88 Antiteror masih mewaspadai adanya pergerakan dari rekrutan baru kelompok tersebut. Hal tersebut yang sangat diantisipasi pihak polisi.
(Baca juga: Penyerang Polisi di Lamongan Terpapar Radikal saat Menghuni Penjara)
"Kalau orang yang cukup lama bergabung di JAD sudah betul kami profil dan kami awasi ketat. Yang kami khawatirkan pendatang baru yang baru terpapar dan memiliki semangat. Nah itu yang harus betul kami mitigasi," papar Dedi.