Dengan kondisi itu, pria yang selama 28 Tahun perjuangannya dihabiskan melakukan loby negara-negara Pasifik untuk mendapat dukungan atas Papua Merdeka akhirnya memutuskan kembali ke Papua dengan melihat kondisi perkembangan yang cukup pesat.
“Kalau apa yang kita perjuangkan sudah tercapai, lantas apa lagi. Perubahan sudah nampak. Sekarang lihat, orang Papua sendiri yang menjadi pemimpin di sini, orang Papua sudah banyak yang menjadi pejabat, sudah memiliki finansial yang baik. Lalu kemerdekaan yang mana yang kita cari. Saya putuskan kembali dari PNG. Kenapa saya harus tinggal di sebuah Negara kemudian menahan hati,” ucapnya sambil tertawa.
Ia mengaku saat ini menjalani hidup tenang dan berbaur dengan masyarakat. Menikmati hasil perjuangan yang pernah ia lakukan.
“Hidup dengan damai di Indonesia, berbaur dengan masyarat. Orang saling menyapa dengan baik. Saya hidup di sekitar ini (Kemiri, red), ada lewat menyapa ‘tete’ kan tenang to…!.” ujar Jhon.
(Baca Juga: Jelang "Hari Papua Merdeka", Masyarakat Diminta Tak Termakan Isu Separatis)