Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab melalui sebuah rekaman yang diperdengarkan ke seluruh peserta massa aksi Reuni 212 menyerukan perubahan di Indonesia yang kondisinya sedang carut marut. Perubahan yang dimaksudkannya ialah 2019 ganti presiden.
"Menurut hemat saya, menurut hemat saya bahwa perubahan dalam waktu dekat di depan mata saya tidak lain adalah 2019 ganti presiden,” ucap Rizieq dalam rekaman suara yang diputar di atas panggung Reuni 212.
Padahal, Bawaslu sebelumnya telah melarang Reuni 212 dijadikan ajang untuk kampanye apalagi bermuatan ujaran kebencian (hate speech) terhadap capres dan cawapres pada Pilpres 2019.
(Rizka Diputra)