"Orang-orang (dari Suku) Yolngu menganggap bahwa Makassar adalah saudara jauh. Mereka merasa tidak asing dengan orang Makassar dan memiliki kerinduan yang besar dengan kedatangan orang-orang Makassar," ujarnya.
Dr Lily yang juga berasal dari Makassar dan ikut menemani ketiga seniman selama di Australia mengatakan ada momen yang mengharukan saat mereka bertemu Suku Yolngu.
"Kita bernostalgia dan bahkan menangis bersama saat mulai membicarakan kata-kata yang kita sama-sama bisa mengerti artinya."
Selama nelayan menetap di Australia Utara menunggu kembali ke Makassar, mereka telah memperkenalkan beragam unsur budaya, termasuk tutur bahasa kepada bangsa Aborigin.

Akan Perbaiki Hubungan Lewat Budaya
Pengalaman yang mengharukan sekaligus menginspirasi selama mempelajari bagaimana nenek moyang para seniman berinteraksi satu sama lain tentu tidak akan mereka simpan sendiri.
Rencananya sebuah film dokumenter tentang perjalanan mereka selama enam hari akan diluncurkan pada awal 2019.