Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BMKG: Longsoran Material Gunung Anak Krakatau Sebesar 64 Hektare

Fadel Prayoga , Jurnalis-Senin, 24 Desember 2018 |15:21 WIB
 BMKG: Longsoran Material Gunung Anak Krakatau Sebesar 64 Hektare
Foto Istimewa
A
A
A

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut guncangan vulkanik yang terjadi di Gunung Anak Krakatau menyebabkan adanya kolaps di lereng gunung sebesar 64 hektare. Adapun itu diketahui berdasarkan pemantauan yang dilakukan dari citra satelit.

"Kolaps ini dihitung dari citra satelit. Itu dihitung mencapai 64 hektare," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).

Dwikorita menjelaskan, guncangan vulkanik itu setara dengan magnitudo gempa 3,4. Akhirnya menciptakan gelombang tsunami dalam waktu 24 menit di Selat Sunda.

"Dalam waktu 24 menit menjadi tsunami di pantai," ujarnya.

 (Baca juga: Proses Pencarian Korban di Kawasan Tanjung Lesung Berjalan Cepat)

ts

Menurutnya, material anak Gunung Krakatau yang mengalami longsor di perairan Banten membuat air lau meluap.

"Ada erupsi dulu menggetarkan, getaran-getaran ini membuat dinding itu menjadi lemah, rontok, longsor. Dan longsornya ini membuat air meluap sebagai gelombang. Akhirnya tsunami," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat 334 orang meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu (22/12) malam.

 (Baca juga: Basarnas Catat Ada 334 Orang Meninggal Akibat Tsunami Selat Sunda)

Temuan tentang jumlah korban meninggal dunia meningkat, sebelumnya tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang. Namun, laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 hilang.

 trs

Lokasi korban tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda tersebut 17 titik. Sebanyak 17 titik itu, antara lain Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Anyer, Pulau Sangiang, Menes, Pulau Hampeleum, Banyuasin, dan OSC Lampung.

Jumlah korban yang meninggal dunia terbesar di Panimbang 74 orang, Carita 70 orang, OSC Lampung 55 orang, Tanjung Lesung 46, Sumur 38, Labuan 12 orang, dan Anyer 12 orang.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement