JAKARTA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengakui banyaknya jalan hancur mengganggu proses evakuasi terhadap korban tsunami di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
"Jarak antara Pandeglang dengan Kecamatan Sumur kendaraan perlu 3-4 jam. Itu pun dalam kondisi kosong," katanya di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).
Hal itu diperparah dengan kondisi jalan yang macet serta cuaca yang kurang bersahabat. Tak jarang petugas yang hendak melakukan evakuasi terhambat dengan banjir yang menerjang jalanan dari Pandeglang ke Kecamatan Sumur.
"Tapi, dalam kondisi sekarang saat ini penuh kendaraan macet, karena jalannya mengalami kerusakan. Kemudian juga cuaca hujan mendung dan sebagainya. Apalagi tadi di beberapa tempat seperti di Labuan mengalami banjir karena hujan deras yang menyebabkan sungai meluap," tutupnya.
(Baca Juga : 321 Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Telah Diidentifikasi)
Sekadar diketahui, hingga hari ini, BNPB mencatat sebanyak 430 orang tewas akibat tsunami di perairan Selat Sunda. Sebanyak 1.495 orang mengalami luka-luka akibat bencana tersebut.
Jumlah korban tsunami yang melanda wilayah Banten dan Lampung itu diprediksi terus bertambah. Hal tersebut mengingat tim gabungan masih terus berusaha melakukan evakuasi.
(Baca Juga : Pengungsi Tsunami Selat Sunda Butuh Popok Bayi)
(Erha Aprili Ramadhoni)