Hingga saat ini, ia mengaku masih takut dan trauma sehingga memilih bertahan di bukit untuk mengungsi dan hanya sesekali turun ke posko bantuan yang dipusatkan di SMAN 1 Rajabasa.
"Saya ke sini untuk meminta makanan dan pakaian, karena sudah tidak ada lagi. Kalau kebutuhan tentunya banyak tetapi yang terpenting ada pakaian dan makanan," tambahnya.
Warga lainnya, Sirajudin berujar bahwa beberapa keluarganya ikut menjadi korban meninggal, sekarangpun ia masih bertahan di atas bukit untuk mengungsi. Namun beruntung saat kejadian ia tengah berada di rumahnya yang lain di Kecamatan Kalianda.
"Saya merupakan guru di SMAN 1 Rajabasa, ada beberapa anak didik saya dan guru yang ikut meninggal pada bencana tsunami yang menerjang beberapa hari lalu," katanya.