Fachry juga melihat kondisi perpolitikan saat ini kosong terhadap ide-ide kepemimpinan. Akibatnya, tidak ada hal yang memberikan inspirasi segar dalam dunia politik.
"Golkar juga, atau terlebih partai-partai lain, tidak lagi bertindak sebagai aktor dalam mereproduksi pengetahuan agar rakyat bisa belajar dan tercerdaskan. Kekosongan inilah yang menyebabkan hoax lebih menjadi ‘senjata’ dalam pertarungan politik dewasa ini," ujarnya.

Meski demikian, Fachry menilai hanya Partai Golkar yang bisa membuat terobosan pemikiran diantara partai-partai politik yang ada saat ini. Apalagi, di era kepemimpinan Airlangga Hartarto, Fachry melihat kader-kader Partai Golkar hampir di seluruh aktivitasnya diarahkan sebagai 'pemikir-politisi' atau 'politisi-pemikir'.
"Saya percaya Bung Airlangga bisa membuat terobosan ini untuk kecerdasan politik bangsa," ujarnya.
(Edi Hidayat)