JAKARTA - Terorisme dan radikalisme menjadi salah satu ancaman di Indonesia. Oleh karenanya dibutuhkan strategi yang baik untuk menjalankan pencegahan dan deradikalisasi. Lalu apa strategi Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.
Terkait hal ini, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengatakan, aksi terorisme ada karena penyusupan dari luar, sedangkan dari dalam negeri adalah akibat adanya rasa ketidakadilan.
(Baca Juga: Debat Panas Jokowi Vs Prabowo soal Pemberantasan Korupsi)
"Adanya rasa keputusasaan melihat perlakuan tidak baik, tersakiti, mereka bisa dipengaruhi oleh pengajar paham radikal. Saya mendukung deradikalisasi," kata Prabowo dalam Debat Capres di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
"Kalau mimpin Indonesia, maka kami akan dukung pendidikan untuk membantu rakyat miskin, bantu pesantren, madrasah dan kualitas hidupnya diperbaiki. Kalau ada yang mau pengaruhi, maka mereka sudah tidak ada rasa putus asa, tidak merasa benci dan tersakiti," tambah Prabowo.