SOLO - Sekretaris The Islamic Study and Action Center sebut (ISAC) Solo Endro Sudarsono menyebut, tak ada pihak yang dirugikan atas bebasnya Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Bahkan, pihak keluarga tak melarang bila ada yang mengaitkannya dengan politik.
"Pihak keluarga hanya ingin Ustadz Abu keluar dengan mengikuti prosedur yang ada. Dan Ustadz Abu sendiri menghendaki hal itu," ujar Endro, Senin (21/1/2019).
(Baca Juga: Abu Bakar Ba'asyir Tolak Tanda Tangan Setia pada Pancasila, ISAC: Itu Hak Pribadi)
Disampaikannya, bila dilihat dari kalkulasi politik dan hukum kebebasan Ustadz Ba'asyir, semua pihak diuntungkan. Nilai politik Jokowi juga naik, dan pihak keluarga juga diuntungkan karena Ustadz Ba'asyir bisa berkumpul bersama keluarga dan juga para santrinya.
"Pak Jokowi (pemerintah) diuntungkan. Artinya, tidak ada yang dirugikan dalam hal ini (pembebasan Ustadz ABB) kecuali Australia," terangnya.
Pemerintah Australia selama ini merasa keberatan dengan rencana pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Pasalnya, korban terbanyak dari bom Bali adalah warga negara Australia.