Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Eks Pentolan NII: Rekrut Calon "Pengantin" Bom Hanya Butuh Waktu 2 Jam

Banda Haruddin Tanjung , Jurnalis-Minggu, 27 Januari 2019 |03:02 WIB
 Eks Pentolan NII: Rekrut Calon
Ken Setiawan (foto: Banda/Okezone)
A
A
A

"Cara merekrutnya, kita datangi calon korban. Kita tanya agama apa. Kemudian kita banyak bertanya hal sulit sulit tentang Islam. Korban akan kebingung menjawabnya. Baru kita tekan sama dia, mengaku Islam tapi tidak tau Islam dan tentang hukum Islam. Karena korban tidak kritis, kita langsung tanyakan tentang hukum Islam. Aturan mana yang tinggi, hukum tuhan apa hukum negara. Banyak tidak di negara ini yang melanggar hukum Tuhan misalnya miras ada dimana mana, tapi dibolehkan pemerintah," imbuh Ken yang bergabung di NII sejak tahun 2000.

 ter

Setelah bisa 'menguasai' korbannya kemudian diberikan pemahaman lanjutan. Bahwa semua yang tidak ikut kelompok mereka adalah kafir. Jadi harta 'kafir' harta nyawa 'halal' bagi kita saat itu termasuk keluarga.

"Setelah mereka terpapar faham, kita menekankan bahwa dalam perjuangan harus berkorban harta dan benda. Jadi kita tekannya agar ada dana, jika tidak ada minta sama orangtua. Misal korban meminta kepada orangtua adalah sang mahasiswa mengaku menghilangkan laktop teman kampus. Teman itu minta kiriman uang. Kita ikut membantu membohongi mengaku sebagai teman yang kehilangan laptop tentu kebanyak orangtua akan kirim uang apapun caranya. Modusnya banyak itu salah satu cara," ungkap Ken yang sudah 'pensiun' pada tahun 2003 dari NII.

Setelah itu, para korban akan disharing lagi. Dimana dalam tahap dua mereka melakukan aktivitas kriminalitas seperti merampok. Mereka mau karena sudah didoktrin, selain uang kelompok NII dan berbagai jaringan radikal lainnya, halal untuk diambil dengan berbagai konsukuensi. Tahap ketiga adalah menjaring orang 'terbaik' dari kelompok.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement