Saat rekonstruksi, Romlah dihadirkan mengenakan daster hijau berbalut seragam tahanan warna oranye. Adegan pertama dimulai di rumah korban, di mana ibu korban Retno menitipkan Mutya kepada Romlah karena akan berangkat kerja, Senin 28 Januari sekira pukul 05.30 WIB.
Saat itu, bayi M sedang demam hingga membuatnya terus-terusan menangis. "Adegan berlanjut dengan Romlah yang berusaha menenangkan M dengan beragam cara agar berhenti menangis. Namun, bungsu dari tiga bersaudara itu terus saja menjerit. Hingga akhirnya, Romlah hilang kesabaran dan menganiaya M dengan cara mencubit, memukul, sampai mencekik leher bayi M," katanya.
Aksi Romlah tak sampai disitu, dia bahkan tega menyumpal mulut korban menggunakan botol susu hingga dia tersedak dan membalikan bayi M hingga telungkup. Seketika tangisan bayi M berhenti, disitulah diduga korban sudah tidak bernyawa. Aksi keji itu tertuang dalam adegan 6- 15 dalam rekonstruksi.
Dalam adegan selanjutnya, Romlah berniat membawa M yang tak lagi bersuara ke rumah neneknya di Tomang, Jakarta Barat. Ia kemudian menghentikan taksi online di dekat rumah yang kebetulan sedang mangkal dan minta diantar ke Tomang.
"Romlah lalu masuk ke dalam taksi sambil menggendong M. Untungnya, pengemudi taksi online curiga melihat balita itu tak bergerak. Dia lalu melapor kepada warga dan satpam kompleks. Warga akhirnya menahan Romlah agar tidak pergi. Romlah turun dari mobil dan menidurkan M di dalam rumah," tuturnya.