Sabuk radiasi Van Allen merupakan dua sabuk partikel bermuatan di sekitar Planet Bumi yang ditahan di tempatnya oleh medan magnet Bumi. Sabuk Van Allen eksis karena terdapat "blind spot" di medan magnet Bumi yang disebabkan kompresi dan peregangan dari angin matahari. Sabuk radiasi Van Allen berada pada ketinggian 1.000 sampai 60.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
Medan magnet Bumi berfungsi sebagai cermin magnetik yang memantulkan partikel bermuatan bolak-balik sepanjang garis gaya yang merentang antara Kutub Magnetik Utara dan Selatan. Sabuk Van Allen berhubungan dengan Aurora Borealis dan Aurora Australis atau semburat partikel bermuatan yang muncul saat sabuk Van Allen bersinggungan dengan bagian atas atmosfer.
Sabuk Van Allen cukup berbahaya bagi satelit dan stasiun ruang angkasa yang mengorbit. Sebisa mungkin mereka harus menghindari kontak dengan sabuk ini karena partikel bermuatan bisa menyebabkan kerusakan pada instrumen yang ada.
1958 – Diluncurkannya Explorer 1, satelit pertama milik AS
Explorer 1 (Alpha 1 1958) adalah satelit pertama bumi milik Amerika Serikat. Satelit ini diluncurkan sebagai bagian dari partisipasi dalam Tahun Geofisika Internasional. Misi tersebut diikuti dua satelit pertama Bumi tahun sebelumnya, yakni Sputnik 1 dan 2 milik Uni Soviet, yang menjadi awal Perang Dingin Seri Ruang Angkasa antar-kedua negara.
Explorer 1 diluncurkan pada 31 Januari 1958, pukul 22.48 waktu timur (sama dengan 1 Februari 03.48 UTC karena perubahan berjalannya waktu lewat tengah malam) di atas pendorong Juno pertama dari LC-26 di Cape Canaveral Missile Annex, Florida. Ini adalah pesawat ruang angkasa pertama yang mendeteksi sabuk radiasi Van Allen. Ia tetap di orbit sampai 1970 dan telah diikuti lebih dari 90 pesawat ruang angkasa ilmiah dalam seri Explorer.