Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gara-Gara Tak Pakai Helm, Mahasiswa ATKP Makassar Tewas Dianiaya Seniornya

Herman Amiruddin , Jurnalis-Selasa, 05 Februari 2019 |18:14 WIB
Gara-Gara Tak Pakai Helm, Mahasiswa ATKP Makassar Tewas Dianiaya Seniornya
Pelaku Penganiayaan ATKP Makassar (Foto: Herman Amiruddin/Okezone)
A
A
A

MAKASSAR – Mahasiswa Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra (19) meninggal tak wajar di kampusnya. Pasalnya, dirinya menjadi korban penganiayaan seniornya.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo membenarkan hal tersebut setelah pemeriksaan secara marathon, dari kemarin pagi sampai tadi malam.

 Baca juga: Mahasiswa ATKP Makassar Meninggal Tak Wajar di Kampusnya, Diduga Korban Aniaya

Dwi mengatakan, kematian Aladama dikarenakan dianiaya oleh seniornya karena melanggar tidak menggunakan helm saat masuk ke kampus yang berada di Jalan Salodong Kecamatan Biringkanaya Makassar. Seperti diketahui, korban adalah mahasiswa tingkat 1 sementara pelaku mahasiswa tingkat 2 di kampus itu.

 Pelaku ATKP Makassar (Foto: Herman Amiruddin/Okezone)

"Jadi pelanggaran dan dilihat yang tidak menggunakan helm, di situlah ditegur, baru dipanggil ke kamar salah satu senior. Dan disitulah terjadi kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Dwi saat merilis kasus ini, Selasa (5/2/2019).

 Baca juga: Mahasiswa ATKP Makassar Tewas Dianiaya, 1 Orang Seniornya Ditetapkan Tersangka

Dalam kasus ini, sudah ditetapkan satu tersangka yakni Muhammad Rusdi (21). Peristiwa penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 21.30 Wita pada Minggu 3 Februari 2019 selesai kegiatan IPL.

Kepolisian telah memeriksa sebanyak 22 orang saksi termasuk pihak kampus. Pemeriksaan saksi untuk mengusut kasus meninggalnya mahasiswa Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra (19)

"Termasuk itu paling pengasuhnya saja kita periksa. Salah satu kampus di wilayah Biringkanaya, yang terjadi pada hari Minggu malam. Sekitar pukul 21.30 Wita, setelah selesai kegiatan IPL," kata Dwi.

 Baca juga: Fakta Ratusan Pelajar Dijual di Grup LINE 'TK Manjyaah', Pelakunya Masih Remaja!

Sementara itu, lanjutnya, para saksi yang sudah diperiksa masih dikembangkan keterangannya. Menurut Dwi, tidak menutup kemungkinan kasus ini akan terus berkembang dan akan ada tersangka lain.

"Mereka pasti saling kenal. Dari pemeriksaan ada pemukulan, di ulu hati dada. Hasil otopsi sudah lebam. Kemungkinan ada luka dalam karena saya juga belum terima hasil otopsi secara keseluruhan," jelas Dwi.

Sementara pihak kampus juga telah diambil keterangannya. Saat ini penyelidikan masih akan terus berlangsung agar dapat diusut hingga tuntas.

(Fakhri Rezy)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement