Ketua Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar Reinardo Sinaga menambahkan, hoax semakin kuat menyebar sejak tahun 2014 saat Pilpres. Kala itu, calonnya juga sama dengan sekarang. Dimana, masyarakat dibuat bingung akan informasi.
Karena ada beberapa media yang mendukung kedua pasangan calon presiden saat itu. Artinya, media pendukung selalu menyajikan informasi di satu sisi. Begitu juga sebaliknya.
"Atas kegelisahan itu, kami menyadari bahwa kepolisian wajib dibantu dalam melawan hoax. Sejak itu, kami sering men-debunk atau mencari fakta terhadap informasi yang berkembang,” ujarnya.
(Fiddy Anggriawan )