SYDNEY – Kepolisian Papua Nugini berusaha untuk mendapatkan kembali hampir 300 unit mobil impor yang dipinjamkan kepada para pejabat untuk mengantar para pemimpin dunia selama gelaran pertemuan tingkat tinggi (KTT) APEC tahun lalu. Pembelian armada mobil-mobil mewah itu sempat memicu protes dari rakyat Papua Nugini yang hidup dalam kemiskinan.
Pemerintah Papua Nugini menyatakan akan melelang armada mobil mewah, termasuk 40 sedan Maserati Quattroporte setelah KTT yang berlangsung pada November lalu. Namun, sejauh ini mobil-mobil tersebut belum dikembalikan oleh penggunanya.
"Ada 284 kendaraan ... yang dikeluarkan untuk digunakan personel selama APEC yang belum dikembalikan," kata Pimpinan Unit Pengembalian Aset Negara, Superintendent Dennis Corcoran sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (13/2/2019).
Corcoran mengatakan, semua mobil mewah Maserati dan Bentley yang dipinjamkan telah diperoleh kembali, tetapi mobil lainnya, termasuk Mazda, Ford, Pajero dan Landcruiser belum berhasil dilacak dan dikembalikan.
"Ke-40 Maseratis dan ketiga Bentley dalam kondisi prima dan terkunci di gudang dermaga tua di dermaga utama," kata Corcoran melalui percakapan telepon dari Port Moresby.