Dia mengatakan, polisi tahu bahwa sembilan mobil dicuri, suku cadangnya hilang dan beberapa mobil yang dikembalikan dalam keadaan "rusak parah".
Papua Nugini mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk menjadi tuan rumah KTT APEC pada November 2018 dengan harapan dapat menarik investasi ke negara berpenduduk 7,3 juta jiwa itu. Sebagian pendanaan untuk penyelenggaraan KTT didapat dari dana bantuan China dan Australia.
Namun, besarnya biaya yang dikeluarkan, terutama untuk pembelian mobil-mobil mewah di saat negara itu tengah dilanda wabah polio ternyata membuat rakyat marah.
Juru bicara pemerintah, Chris Hawkins, bahwa banyak di antara kendaraan yang belum dikembalikan, antara berada di tempat parkir pemerintah atau tengah digunakan oleh paramedis, pemadam kebakaran, dan pegawai negeri lainnya.
Polisi meyakini enam dari sembilan mobil yang dicuri masih ada di sekitar Ibu Kota Port Moresby, sementara tiga lainnya telah dibawa ke Gunung Hagen, sebuah dataran tinggi berbatu di negara itu. Corcoran yakin dapat menemukan mobil-mobil itu karena dia memiliki daftar yang menunjukkan siapa penandatangan izin pengeluaran mobil-mobil tersebut.
(Rahman Asmardika)