Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

DPR: Kekerasan Marak Imbas Sistem Pendidikan Terlalu Kaku!

Achmad Fardiansyah , Jurnalis-Rabu, 13 Februari 2019 |07:30 WIB
DPR: Kekerasan Marak Imbas Sistem Pendidikan Terlalu Kaku!
DPR (Foto: Ist)
A
A
A

Dijelaskan Lubis, dalam pelaksanaan pendidikan pengajar juga harus lebih inovatif. Supaya dapat mengembangkan peserta didik. "Pendidikan kita terlalu banyak teori kurang aplikatif. Pendidikan itu banyak teori. Jadi dia (peserta didik) harus disibukan hal-hal yang positif. Jangan duduk saja, bisa stres lah, kan bisa dibikin simulasi, kayak pelajaran Matematika kan enggak harus duduk di kelas, kan bisa di luar ruangan," katanya.

(Baca Juga: Guru yang Hukum Siswanya Jilati WC Dimutasi Jadi Staf Kecamatan)

Sebagaimana diketahui, kasus kekerasan di dunia pendidikan di Indonesia kian subur. Belakangan peristiwa yang sempat virai memperlihatkan seorang siswa yang menantang seorang guru lantaran tidak terima ditegor merokok di dalam ruangan kelas. Kejadian tersebut terjadi di Gresik, Jawa Timur.

Selanjutnya, seorang petugas kebersihan sekolah dikeroyok siswa di Sulawesi Selatan. Kasus ini berawal dari saat petugas kebersihan sedang melaksanakan tugasnya memungut sampah. Namun, saat mengambil sampah, beberapa siswa malah mencelanya dengan kata-kata kotor, bahkan merendahkan korban.

Korban yang tersinggung menampar siswa yang menyebutnya dengan kata-kata "pegawai anjing, pegawai najis. Namun, korban malah dikeroyok hingga mengalami luka-luka dan pendarahan.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement