
(Baca Juga: 60 Hari Terakhir Kampanye, Prabowo-Sandi Fokus "Gerilya" di Jateng dan Jatim)
Selain itu, adanya kebijakan menghentikan impor pangan juga dilakukan untuk memberantas mafia pangan yang tumbuh subur sejak pasca-reformasi.
"Kami menilai problem yang sedemikian kompleks di ekonomi ini bukan problem sektoral, tapi problem fundamental, problem kepemimpinnan nasional. Jadi aneh, bahwa seorang presiden membiarkan menterinya melakukan impor gila-gilaan di saat petani sedang panen," katanya.
(Arief Setyadi )