JAKARTA - Generasi milenial atau pemilih muda diyakini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada April mendatang. Diperkirakan ada sekitar 40 persen suara yang berasal dari generasi milenial.
Sementara itu, gairah keislaman generasi milenial saat ini semakin meningkat. Namun dalam perjalanannya, gairah keislaman tersebut justru dimanfaatkan oknum-oknum/ kelompok tertentu untuk hal-hal yang negatif antara lain radikalisme, menyebarkan kebencian, dan menyebarkan kebohongan, baik melalui sosial media atau melalui pengajian-pengajian.
"Kami menilai pasangan pak Jokowi-Ma'ruf Aman ini yang paling banyak merasakan kebohongan tersebut. Apapun kinerja positif dari Pak Jokowi selalu ada negatifnya di mata mereka," ujar Ketua Umum Muslim Milenial Bersatu, Khairul Anam di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
“Oleh karena itu, kami yang terdiri dari para aktivis generasi milenials, aktivis kemahasiswaan, aktivis kegiatan sosial milenials berhimpun dalam Milenial Muslim Bersatu, bersama-sama akan melawan hal-hal negatif tersebut,” kata Anam.
Adapun yang akan dilakukan yaitu aktif di media sosial dengan menyebarkan konten-konten kebenaran untuk melawan kebohongan. Kemudian di darat, MMB juga akan melakukan kegiatan persuasi dan akan secara rutin seminggu sekali mengadakan pengajian-pengajian dengan mengundang para ustad sebagai pembimbing yang benar-benar mendukung NKRI serta objektif terhadap keberhasilan figure Preside Jokowi.