Dia menambahkan, ujian praktik berlangsung sekira pukul 10.30 WIB dan diikuti 148 siswa kelas IX SMPN 25 Semarang. Namun dalam kegiatan ini hanya terdapat dua guru pengawas sehingga para korban tidak terpantau. Mereka diduga belum mahir berenang sehingga tenggelam di kolam dalam.
"Hanya ada dua guru pengawas yang mendampingi. Jadi ini perlu kami dalami sebab, lepas kontrol. Yang melihat kejadian pertama kali adalah pengunjung. Lalu memberi tahu pengelola untuk evakuasi korban. Saat evakuasi, korban sudah dalam keadaan meninggal," tuturnya.
Setelah dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Wira Bakti Tamtama (RST) sembari menunggu diambil pihak keluarga. "Infonya mereka bertiga sebenarnya tidak bisa berenang, namun tanpa sepengetahuan guru renang, mereka berenang di kolam yang dalamnya 3 meter,” tutur Humas Basarnas Jateng Zulhawary Agustianto.
(Hantoro)