Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tagih Utang, Pensiunan TNI AL Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Septic Tank

Aini Lestari , Jurnalis-Selasa, 19 Februari 2019 |16:24 WIB
Tagih Utang, Pensiunan TNI AL Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke <i>Septic Tank</i>
(Foto: Aini Lestari/Okezone)
A
A
A

BATAM - Kasus utang senilai Rp30 juta berujung maut di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Korban yang berusaha menagih haknya dibunuh dan jasadnya dibuang ke dalam septic tank.

Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Kepri, Selasa (19/2/2019), diketahui korban bernama Arnold Tambunan, seorang purnawirawan TNI AL. Ia dibunuh oleh Rasyid dan Abdul pada 18 Agustus 2018. Namun, jasad korban yang sudah berubah menjadi kerangka baru berhasil ditemukan pada 14 Februari 2019.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes S. Erlangga menjelaskan, kasus ini bermula saat keluarga korban melaporkan orang hilang. Korban hilang sehari setelah berpamitan pergi ke rumah kosong miliknya yang berada di KM 8, Tanjungpinang.

Saat itu, korban berpamitan ke istri sekira Pukul 06.30 WIB pagi, 18 Agustus 2018. Namun, keesokan harinya, korban yang pergi menggunakan sepeda motor Yamaha NMax warna putih tak kunjung pulang.

"Karena sampai besoknya, korban tak pulang-pulang, maka anaknya mendatangi rumah kosong mereka di KM 8 itu. Di sana, anak korban hanya mendapati sepeda motornya saja. Sementara korban tidak ada. Hingga akhirnya, korban sudah hilang selama 2 hari, anak korban melapor ke Polres Tanjungpinang," kata Erlangga, Selasa (19/2/2019).

(Baca juga: Ibu di Ponorogo Bukan Bunuh Diri, tapi Tewas Digerinda Suaminya)

Selang beberapa bulan usai kejadian, polisi mendapat informasi penemuan jasad diduga Arnold dalam septic tank sebuah bengkel. Lokasi penemuan di Jalan Menur, Sei Jang, Bukit Bestari, Tanjungpinang. Anggota Polres Tanjungpinang yang dibantu oleh tim Bid Dokkes Polda Kepri menggali septic tank tersebut.

"Ditemukan jasad yang sudah berbentuk kerangka di dalam septic tank tersebut. Dan setelah disesuaikan dengan informasi serta data, maka diduga jasad tersebut adalah Arnold Tambunan," kata Erlangga lagi.

Foto: Aini Lestari

Jasad korban yang sudah berbentuk kerangka langsung dibawa ke RSUP Tanjungpinang untuk diidentifikasi. Dari sana diketahui sebagian besar tulang korban dalam kondisi patah.

"Jasad kami keluarkan dari septic tank yang memiliki diameter 180 cm dengan kedalaman 2,5 meter, dan kedalaman air 2 meter dengan penutup lubang 130 cm. Saat diangkat, jasad korban yang masih lengkap dengan properti seperti pakaian dalam kondisi telentang, dengan posisi tangan diikat ke belakang dan kaki terikat. Kami tidak menemukan tanda identitas, seperti dompet, tanda pengenal dan lainnya," kata Kabid Dokkes Polda Kepri, Kombes Djarot Wibowo di lokasi yang sama.

Jasad korban mengalami patah di tulang hidung, tulang pipi, tulang rahang, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang lengan bawah. "Selain itu, tulang bagian tangan tidak lengkap, jari juga tidak lengkap. Pada bagian kaki, tulang tidak lengkap, hanya 5 dari 8 bagian tulang, jari juga tidak lengkap," kata Djarot.

Karena banyaknya bagian tulang yang tidak ditemukan pada pencarian pertama, maka Tim Bid Dokkes kembali menggali septic tank dan mendapatkan 36 bagian tulang, hingga akhirnya 96 persen tulang ditemukan. "Kesimpulannya, korban meninggal karena terjadi pendarahan internal dan eksternal. Selain itu, kondisi tulang dada banyak yang patah," kata Djarot.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Alie menjelaskan, tersangka Abdul membunuh korban dengan motif membantu majikannya, Rasyid yang mengaku sakit hati. Rasyid yang memiliki utang Rp30 juta selalu ditagih setiap pagi oleh korban.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement