Penandatangan kerjasama program BLK Komunitas antara Kemnaker dan 500 pesantren hari ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Kepala Bekraf Triawan Munaf, dan petinggi Kadin.
Keberadaan BLK Komunitas sudah dirasakan dampak positifnya oleh santri Ponpes Attaufiqiyyah Serang yang menerima bantuan pada 2017. Sebanyak 70 persen peserta program BLK Komunitas pada tahun lalu, sudah bekerja di bidang IT. Ada yang mendirikan usaha sendiri ada pula yang bekerja di perusahaan.
"Tahun lalu itu kami meluluskan 80 peserta. Kejuruannya itu IT di bidang desain grafis. 70 persen di antaranya sudah bekerja, sisanya 30 persen lagi ya bekerja juga tapi tida sesuai bidang IT," kata pengasuh Ponpes Attaufiqiyyah Serang, Peppy Muzzaki.
Menjadi penerima BLK Komunitas, Peppy Muzzaki ternyata harus siap disurvei oleh pihak inspektorat dan laporan keuangannya diperiksa oleh BPK. Tapi menurutnya itu tak menjadi soal, agar tidak ada dana program yang diselewengkan. "Diawal itu dilakukan survey oleh Inspektorat lalu ada pemeriksaan dari BPK," akunya.
Mengenai keikutsertaan masyarakat sekitar pesantren, Peppy memberi porsi 60-40. Sebanyak 60 persen untuk santri ponpes, sisanya untuk masyarakat sekitar yang ingin mendapat pelatihan.
(Risna Nur Rahayu)