"Tahun depan minimal 3.000 BLK harus terbangun. Karena jumlah pondok pesantren kita ini 29.000 di seluruh Tanah Air. Jadi kalau hanya 1.000-1000 ya, 29 tahun nanti baru rampung," ujarnya.
Alasan Jokowi meningkatkan keterampilan para santri dan masyarakat sekitar pesantren juga dalam rangka menghadapi bonus demografi di tahun 2025-2030. Menurutnya, pesantren termasuk tempat yang pas karena peserta didiknya tinggal di tempat tersebut sehingga pelatihan bisa dilakukan sesering mungkin.
"Bonus demografi ini bisa menjadi kuntungan besar bagi kita dalam bersaing dengan negara-negara lain. Tapi kalau tidak bisa mengelola, ini juga bisa menjadi masalah besar. Saat itu datang, jangan sampai anak-anak kita yang produktif tidak memiliki ketermpilan dan kualifikasi yang baik," terangnya.
Untuk memastikan program tersebut berjalan sesuai harapan, Jokowi mengaku akan aktif turun langsung ke pesantren-pesantren. Dia juga meminta BLK Komunitas terhubung dengan pelaku industri maupun organisasi yang diisi para pelaku industri.
(Risna Nur Rahayu)