JAKARTA - Presiden Joko Widodo menargetkan lulusan pesantren dapat mengisi posisi-posisi strategis di dunia kerja. Untuk mewujudkan hal tersebut, jumlah penerima program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas pun melonjak tajam menjadi 1.000 pesantren.
"Santri jadi banker-kan boleh, jadi manager bank syariah, jadi dirut bank syariah kenapa tidak? itu pelatihannya di sini," kata Presiden Jokowi dalam acara Perjanjian Kerjasama BLK Komunitas 2019 di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
BLK Komunitas merupakan program pemerintah untuk meningkatkan keterampilan (hardskill) para santri dan masyarakat sekitar pesantren. Wujudnya berupa gedung work-shop yang dilengkapi dengan peralatan kejuruan, instruktur berpengalaman di bidangnya, dan bantuan dana untuk operasional BLK Komunitas.
Penentuan kejuruan di BLK Komunitas berdasarkan permintaan pihak pesantren agar tepat sasaran. Kejuruannya meliputi teknik otomotif sepeda motor; teknik las; pengolahan hasil pertanian; pengolahan hasil perikanan; wood-working; teknologi informasi dam komunikasi; menjahit atau fasyen; teknik pendingin dan listrik; industri kreatif, dan kejuruan bahasa.
Pembangunan 1.000 BLK Komunitas di 2019 memang angka yang fantasti. Ini karena, saat awal diluncurkan pada 2017 hanya ada 50 BLK. Kemudian tahun selanjutnya meningkat menjadi 75 BLK di pesantren. Meski tahun ini mengalami peningkatan signifikan, Jokowi masih belum puas. Di 2020, dia meminta Menteri Tenaga Kerja menaikkan angka menjadi 3.000 BLK.