Langkah konkret dari upaya mengedepankan keadilan ekonomi pada konteks aset dan akses kawasan hutan, maka dikembangkan kebijakan reforma agraria dan perhutanan sosial yang sudah berjalan hingga saat ini dan terus berproses serta mendapatkan sambutan yang luas serta sangat baik dari masyarakat, untuk memperbaiki kehidupan mereka.
Oleh karenanya dalam hal konsesi ingin dikembalikan kepada pemerintah oleh para pemegang izin merupakan hal yang positif sehingga bisa mendukung untuk pencadangan lahan dari kawasan hutan untuk masyarakat.
Langkah yang sama juga sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan. Sampai saat ini sudah sebanyak 13 perusahaan sudah mengembalikan sebagian lahannya kepada negara seluas 6 ribu hektar selain itu juga pada tahun 2016-2017 juga sudah ada penyerahan kembali lahan konsesi kepada negara serta sudah dikelola oleh masyarakat.
“Jadi langkah itu sebetulnya merupakan langkah yang positif juga untuk mendukung program Refoma Agraria dan Perhutanan Sosial,” katanya.
Selanjutnya data pada akhir 2018 menunjukkan bahwa selama tahun 2015-2018 tercatat kawasan hutan yang diberikan izin seluas 6.497.096,60 hektare dengan komposisi perizinan swasta 1.570.634,68 hektare atau 24,7%, izin kepada masyarakat 4.907.859,92 hektare atau 75,54 % dan untuk prasarana sarana seluas 18.602 hektare atau 0,29%.
Dengan demikian, ini mengubah komposisi semula pada periode hingga tahun 2014 dan hingga akhir 2018. Pada akhir 2018 tercatat area berizin seluas 39,72 juta hektare dari total luas kawasan hutan 126 juta hektare. Alokasi perizinan untuk swasta sebesar 32, 736 juta hektare (86,37%) jumlah ini menurun dari 2014 (98,53%) dan areal izin untuk masyarakat seluas 5,356 juta hektare atau 13,49% jumlah ini meningkat dari tahun 2014 (1,35%).
"Proporsi ini akan semakin baik menandai akses kelola hutan dan alokasi betul-betul dilaksanakan dengan keberpihakan kepada masyarakat luas. Tidak berhenti sampai di situ karena dipikirkan juga langkah pembinaanya dengan memberikan kesempatan berusaha serta peningkatan kemampuan kapasitas manajemn berusaha tani bagi rakyat," ucapnya.
(Khafid Mardiyansyah)