Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan telah mendesak pihak India untuk bertindak “lebih bijak” dan menyatakan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Delhi. Dia memperingatkan bahwa dengan senjata yang mereka miliki, eskalasi konfrontasi antara kedua negara berpotensi menyebabkan kerusakan yang parah.
"Bisakah kita membuat kesalahan perhitungan dengan senjata yang kami miliki dan Anda miliki?" katanya dalam sebuah pernyataan di televisi.
"Saya sekali lagi mengundang India untuk datang ke meja perundingan," kata Khan.
Menyusul pecahnya kembali konflik, kedua belah pihak mulai saling bertukar tembakan mortir dan artileri di sepanjang Line of Control (LoC), perbatasan de facto antara kedua negara. Baku tembak ini menimbulkan kepanikan dan korban jiwa dari kedua sisi perbatasan.
Diwartakan Daily Mail berdasarkan keterangan insinyur dari pemerintah India, pekerjaan untuk membangun bangunan beton dan baja di bawah tanah telah dimulai sejak Juni 2018, saat hubungan antara India dan Pakistan memburuk. Proyek itu telah menelan biaya sekira 4,2 miliar rupee (sekira Rp842 miliar).