Pernyataan Indef jadi bernuansa politis karena mengaitkan keberadaan kartu itu dengan kemungkinan menambah pengangguran baru. Padahal tujuan dari penerbitan kartu itu adalah untuk membuat para pencari kerja mendapatkan pekerjaan dengan lebih cepat.
"Bantuan atau tunjangan yang diberikan itu dapat dipergunakan para pencari kerja untuk ongkos transport, fotokopi, dan lainnya sebagai modal awal dalam mencari kerja. Ketika dikatakan itu menambah pengangguran, kami kira pernyataan Indef terlalu berlebihan & cenderung politis," ujarnya.
Johnny mengatakan, kemungkinan Indef melihat Kartu Prakerja seperti pengalaman di negara-negara Eropa. Di sana, para pencari kerja memang diberikan dana tunai oleh pemerintahnya. Banyak pencari kerja di Eropa yang memanipulasi dengan berpura-pura terus mencari kerja untuk mendapat tunjangan.
"Kondisi di Eropa tidak bisa disamakan. Apalagi persyaratan dan besaran tunjangan yang akan diberikan belum ditentukan oleh Presiden," tutur Johnny.