PEKANBARU - Tim gabungan saat ini terus berupaya memadamkan api yang membakar hutan dan lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Namun, pemerintah setempat mengeluhkan ketidakpedulian perusahaan yang berada di areal terhadap kebakaran yang sudah berlangsung selama 20 hari itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Edy Aprizal menyatakan, penanggulangan kebakaran selayaknya harus dilakukan bersama, termasuk perusahaan. Dia menyebutkan, jika tidak bisa membantu personel, perusahaan bisa membantu peralatan pemadaman.
"Kebakakaran di Meranti terjadinya di banyak tempat. Seperti di Desa Sokop dan Desa Tebun. Namun saat terjadi kebakaran di sana, perusahaan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) tidak membantu penanggulangan. Kita sangat sayangkan itu," keluh Edy Aprizal, Minggu (10/3/2019).
Edy sangat prihatin dengan sikap perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) tersebut. Mengingat konsesi areal hutan akasia untuk pasokan bahan baku perusahaan industri kertas di Riau itu sangat luas di Meranti.
"PT SRL mengklaim beberapa waktu lalu mengerahkan 140 orang membantu pemadaman kebakaran lahan di Sokop dan Tebo selama delapan hari, yang mana orangnya (pihak perusahaan). Saya setiap hari ke lapangan tidak ada menemukan mereka membantu. Jangan main klaim saja. Bantulah pemerintah dan warga yang dilanda bencana," ujarnya geram.
(Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Bengkalis Terus Meluas)