
Bahkan, kata Khairul, bisa jadi justru peran sang istri jauh lebih kuat atau setidaknya lebih ekstrim daripada suaminya.
"Ini perlu didalami, mengingat suaminya membantah bahwa istrinya termasuk dlm anggota jaringan yang sedang diburu," tutur Khairul.
Selain itu, Khairul menuturkan, hal itu juga bisa dianalisa dari adanya peristiwa teror bom yang terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu. Ketika itu, "pengantin" bom dilakukan oleh seorang perempuan dan bahkan satu keluarga.
"Kalau kita tengok apa yang terjadi di Surabaya tahun lalu, kekhawatiran itu tidak berlebihan," ungkap Khairul.